Ngeri, Di Akhirat Orang Pelit Ilmu Akan Merasakan Ini
Informasimu
---
Kegiatan belajar mengajar tidak hanya bisa dilakukan pada bangku sekolah saja. Untuk memahami sesuatu, seseorang bisa bertanya kepada mereka yang lebih ahli. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu adalah pengetahuan yang mahal.
Orang harus meluangkan waktunya untuk bisa menguasai bidang tertentu, atau mengeluarkan biaya yang tidak sedikit mempelajari ilmu itu. Sehingga tidak jarang orang berilmu ini pelit membagi ilmunya kepada orang lain. Salah satu alasannya adalah tidak ingin tersaingi.
Bahkan ketika harus di bayar pun, mereka hanya mengajarkan sedikit dan bukan keseluruhan ilmu yang dimiliki. Harus diketahui bahwa ada ancaman serius dari Allah bagi orang yang pelit ilmu ini. Sang Pemilik Ilmu ini menginginkan hamba-Nya untuk saling berbagi. Seperti apa balasan orang yang pelit ilmu? Berikut ulasannya.
Meski banyak orang yang suka rela membagi ilmunya kepada orang lain, namun tidak sedikit pula yang menyembunyikan ilmu tersebut untuk dirinya sendiri. Seperti dijelaskan di atas, mereka takut orang yang diajari justru lebih hebat dan menjadi pesaingnya.
Padahal Allah SWT begitu mencintai hamba-Nya yang suka berbagi dalam hal kebaikan ini. Namun banyak yang tidak mengindahkan anjuran Sang Pemilik ilmu. Dengan memiliki keahlian dibidang tertentu, seseorang merasa dirinya lebih hebat dibanding lainnya. Padahal ada yang lebih dari segalanya, Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah di muka bumi sudah menyampaikan bagaimana hukuman yang akan diterima manusia yang pelit membagi ilmunya. Mereka di akhirat nantinya akan dikekang dengan api neraka yang begitu panas. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu pengetahuan lalu Ia menyembunyikannya, maka pada hari kiamat kelak Allah akan mengekangnya dengan kekang api neraka ” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
Bagaimana? Masih pelit dengan ilmu yang dimiliki? Allah SWT tentu tidak main-main dengan ancaman ini. Mereka yang kaya ilmu di dunia namun pelit membaginya akan merasakan bagaimana panasnya ikatan api neraka yang mengekang tubuhnya.
Anggapan bahwa dengan pelit ilmu maka akan pintar sendiri sebaiknya segera dihilangkan. Pasalnya, dari banyak pengalaman orang-orang, justru dengan membagi ilmu kepada orang lain kita akan semakin lebih pintar. Karena pada proses mengajarkan, seseorang akan lebih fasih terhadap keilmuannya, bahkan dalam proses mengajarkan tersebut, kita sering mendapati ilmu-ilmu baru yang tidak diketahui sebelumnya.
Salh bin Mu’adz bin Anas mendengarkan penuturan bapaknya, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Barangsiapa yang mengajarkan suatu ilmu, maka dia akan mendapatkan pahala dari orang-orang yang mengamalkannya dengan tidak mengurangi sedikitpun pahala orang-orang yang mengerjakannya itu” (Ibnu Majah)
Selain mendapatkan keuntungan tersebut, ridho dari Allah tentu yang paling utama diinginkan. Abu Ummah ra mengatakan, Rasulullah SAW mengabarkan
“Sungguh Allah, para Malaikat-Nya, serta semua penghuni langit dan bumi termasuk semut dalam lubangnya dan ikan-ikan, sungguh semuanya mendoakan kebaikan bagi orang-orang yang mengajari manusia,”(HR Tirmidzi)
Tentu saja yang dimaksud dalam hadist di atas adalah mengajarkan hal-hal yang baik dan mendatangkan manfaat. Sebab jika yang diajarkan itu perbuatan maksiat, maka yang mengajarkan akan mendapat dosa. Begitu juga jika ajarannya itu dipraktikkan, si pengajar tetap mendapat bagian dosanya.
Orang harus meluangkan waktunya untuk bisa menguasai bidang tertentu, atau mengeluarkan biaya yang tidak sedikit mempelajari ilmu itu. Sehingga tidak jarang orang berilmu ini pelit membagi ilmunya kepada orang lain. Salah satu alasannya adalah tidak ingin tersaingi.
Bahkan ketika harus di bayar pun, mereka hanya mengajarkan sedikit dan bukan keseluruhan ilmu yang dimiliki. Harus diketahui bahwa ada ancaman serius dari Allah bagi orang yang pelit ilmu ini. Sang Pemilik Ilmu ini menginginkan hamba-Nya untuk saling berbagi. Seperti apa balasan orang yang pelit ilmu? Berikut ulasannya.
Meski banyak orang yang suka rela membagi ilmunya kepada orang lain, namun tidak sedikit pula yang menyembunyikan ilmu tersebut untuk dirinya sendiri. Seperti dijelaskan di atas, mereka takut orang yang diajari justru lebih hebat dan menjadi pesaingnya.
Padahal Allah SWT begitu mencintai hamba-Nya yang suka berbagi dalam hal kebaikan ini. Namun banyak yang tidak mengindahkan anjuran Sang Pemilik ilmu. Dengan memiliki keahlian dibidang tertentu, seseorang merasa dirinya lebih hebat dibanding lainnya. Padahal ada yang lebih dari segalanya, Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah di muka bumi sudah menyampaikan bagaimana hukuman yang akan diterima manusia yang pelit membagi ilmunya. Mereka di akhirat nantinya akan dikekang dengan api neraka yang begitu panas. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
“Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu pengetahuan lalu Ia menyembunyikannya, maka pada hari kiamat kelak Allah akan mengekangnya dengan kekang api neraka ” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).
Bagaimana? Masih pelit dengan ilmu yang dimiliki? Allah SWT tentu tidak main-main dengan ancaman ini. Mereka yang kaya ilmu di dunia namun pelit membaginya akan merasakan bagaimana panasnya ikatan api neraka yang mengekang tubuhnya.
Anggapan bahwa dengan pelit ilmu maka akan pintar sendiri sebaiknya segera dihilangkan. Pasalnya, dari banyak pengalaman orang-orang, justru dengan membagi ilmu kepada orang lain kita akan semakin lebih pintar. Karena pada proses mengajarkan, seseorang akan lebih fasih terhadap keilmuannya, bahkan dalam proses mengajarkan tersebut, kita sering mendapati ilmu-ilmu baru yang tidak diketahui sebelumnya.
Salh bin Mu’adz bin Anas mendengarkan penuturan bapaknya, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Barangsiapa yang mengajarkan suatu ilmu, maka dia akan mendapatkan pahala dari orang-orang yang mengamalkannya dengan tidak mengurangi sedikitpun pahala orang-orang yang mengerjakannya itu” (Ibnu Majah)
Selain mendapatkan keuntungan tersebut, ridho dari Allah tentu yang paling utama diinginkan. Abu Ummah ra mengatakan, Rasulullah SAW mengabarkan
“Sungguh Allah, para Malaikat-Nya, serta semua penghuni langit dan bumi termasuk semut dalam lubangnya dan ikan-ikan, sungguh semuanya mendoakan kebaikan bagi orang-orang yang mengajari manusia,”(HR Tirmidzi)
Tentu saja yang dimaksud dalam hadist di atas adalah mengajarkan hal-hal yang baik dan mendatangkan manfaat. Sebab jika yang diajarkan itu perbuatan maksiat, maka yang mengajarkan akan mendapat dosa. Begitu juga jika ajarannya itu dipraktikkan, si pengajar tetap mendapat bagian dosanya.